RENUNGKAN WAHAI SAUDARAKU
Allah SWT berfirman dalam QS. Adz-Dzariyyat (51): 21 “dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?”
Coba kita sisihkan waktu sejenak untuk bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup anda. Renungkan tentang apa yang telah kita capai, orang-orang yang selama ini menyayangi dan memperhatikan kita, pengalaman yang telah kita dapatkan, keahlian dan minat yang kita miliki, apa yang kita yakini, dan hal-hal terindah yang telah terjadi dalam hidup kita.
Seringkali kita menginginkan kehidupan yang sempurna tanpa memahami bahwa kita perlu untuk merubah diri sendiri, membuat apa yang kita miliki lebih bernilai dan berguna menjadi bekal untuk menjalani perantauan yang panjang dalam perjalanan menuju kampung abadi nanti.
Jika kamu merasa pekerjaan anda sangatlah berat, bagaimana dengan dia??
Bila Anda merasa gaji anda sangat sedikit, bagaimana dengan anak yg malang ini??
Jika Kamu merasa belajar adalah sebuah beban, contohlah semangat dia..
Jika kamu sempat merasa putus asa, ingatlah orang ini!
Pantaskah kita mengeluh tentang makanan disaat ia sedang membayangkan makan happy meal??
Jika Kamu merasa hidup Kamu sangat menderita, apakah Kamu juga merasakan penderitaan seperti orang ini??
Jika Kamu merasa hidup Kamu tidak adil, bagaimana dengan dia??
Di saat kita kecil dimanja dan di sayang, manjakah mereka??
Tidakah merasa bersalah kita masih selalu tidak mendengarkan bahkan melawan ibu kita?
Pahamkah kita dengan potensi yang kita miliki? Apakah kita sudah membuka bungkusan potensi yang Allah hadiahkan khusus untuk kita dan memolesnya untuk kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat? ataukah mungkin sebaliknya untuk kehidupan yang lebih buruk dan mudharat?
Terkadang kesadaran akan potensi diri sering terlambat muncul sementara usia serta kondisi sudah tdk sesuai dan tidak memadai lagi. Untuk unjuk kemampuan hingga diakui prestasinya hingga dihargai terkadang butuh waktu sebentar, tetapi persiapan untuk itu bisa sangat lama.
Bagaimana mungkin kita mendapatkan hal-hal yang lebih besar bila kita tidak mensyukuri atas yang kita telah miliki sekarang? Semuanya hanya bisa dimulai dengan apa yang kita telah miliki sekarang dan mensyukurinya... coba tengok diri kita, lihat keluarga kita, lihat tetangga kita, lihat teman-teman kita, lihat saudara-saudara kita apakah mereka menyayangi kita dan coba kita lihat lebih jauh lagi bagaimana kebesaranNya dan kekuasaanNya....
Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah: 152 “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku”. Dan dalam QS Az-Zumar: 66, “Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”.
Esensi syukur ada pada amaliah perbuatan (tindakan nyata) sehari-hari. Bentuk implementasi dari rasa syukur banyak macamnya bisa ucapan lisan yang bermanfaat seperti berkata hanya yang baik dan benar, zikir, do'a dan da'wah dan ucapan hati seperti iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasulnya dan qada dan qadar dilengkapi dengan amaliah perbuatan seperti shalat, puasa, zakat dan haji bila mampu serta segala kebaikan yang dilakukan karena Allah ataupun amaliah hati seperti sabar, ikhlas dan tawakal adalah implementasi syukur.
Sekarang adalah bagaimana kita memahami dan mengembangkan potensi yang kita miliki dan meyakini yang Allah telah anugerahkan pada kita, dengan mengamalkannya sehingga tidak hanya bermanfaat untuk kita tetapi juga buat orang lain. Jika segala karunia Allah SWT yang terbentang luas dimanfaatkan dengan baik untuk kebaikan bersama dengan senantiasa mengacu kepada aturan Allah SWT, Sang Khalik, maka tidak mustahil, Allah SWT akan menurunkan rahmat dan kebaikanNya tidak hanya di hari akhir nanti tetapi juga langsung kita terima tunai di dunia ini.
Coba kita sisihkan waktu sejenak untuk bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup anda. Renungkan tentang apa yang telah kita capai, orang-orang yang selama ini menyayangi dan memperhatikan kita, pengalaman yang telah kita dapatkan, keahlian dan minat yang kita miliki, apa yang kita yakini, dan hal-hal terindah yang telah terjadi dalam hidup kita.
Seringkali kita menginginkan kehidupan yang sempurna tanpa memahami bahwa kita perlu untuk merubah diri sendiri, membuat apa yang kita miliki lebih bernilai dan berguna menjadi bekal untuk menjalani perantauan yang panjang dalam perjalanan menuju kampung abadi nanti.
Jika kamu merasa pekerjaan anda sangatlah berat, bagaimana dengan dia??
Bila Anda merasa gaji anda sangat sedikit, bagaimana dengan anak yg malang ini??
Jika Kamu merasa belajar adalah sebuah beban, contohlah semangat dia..
Jika kamu sempat merasa putus asa, ingatlah orang ini!
Pantaskah kita mengeluh tentang makanan disaat ia sedang membayangkan makan happy meal??
Jika Kamu merasa hidup Kamu sangat menderita, apakah Kamu juga merasakan penderitaan seperti orang ini??
Jika Kamu merasa hidup Kamu tidak adil, bagaimana dengan dia??
Di saat kita kecil dimanja dan di sayang, manjakah mereka??
Tidakah merasa bersalah kita masih selalu tidak mendengarkan bahkan melawan ibu kita?
Pahamkah kita dengan potensi yang kita miliki? Apakah kita sudah membuka bungkusan potensi yang Allah hadiahkan khusus untuk kita dan memolesnya untuk kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat? ataukah mungkin sebaliknya untuk kehidupan yang lebih buruk dan mudharat?
Terkadang kesadaran akan potensi diri sering terlambat muncul sementara usia serta kondisi sudah tdk sesuai dan tidak memadai lagi. Untuk unjuk kemampuan hingga diakui prestasinya hingga dihargai terkadang butuh waktu sebentar, tetapi persiapan untuk itu bisa sangat lama.
Bagaimana mungkin kita mendapatkan hal-hal yang lebih besar bila kita tidak mensyukuri atas yang kita telah miliki sekarang? Semuanya hanya bisa dimulai dengan apa yang kita telah miliki sekarang dan mensyukurinya... coba tengok diri kita, lihat keluarga kita, lihat tetangga kita, lihat teman-teman kita, lihat saudara-saudara kita apakah mereka menyayangi kita dan coba kita lihat lebih jauh lagi bagaimana kebesaranNya dan kekuasaanNya....
Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah: 152 “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku”. Dan dalam QS Az-Zumar: 66, “Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”.
Esensi syukur ada pada amaliah perbuatan (tindakan nyata) sehari-hari. Bentuk implementasi dari rasa syukur banyak macamnya bisa ucapan lisan yang bermanfaat seperti berkata hanya yang baik dan benar, zikir, do'a dan da'wah dan ucapan hati seperti iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasulnya dan qada dan qadar dilengkapi dengan amaliah perbuatan seperti shalat, puasa, zakat dan haji bila mampu serta segala kebaikan yang dilakukan karena Allah ataupun amaliah hati seperti sabar, ikhlas dan tawakal adalah implementasi syukur.
Sekarang adalah bagaimana kita memahami dan mengembangkan potensi yang kita miliki dan meyakini yang Allah telah anugerahkan pada kita, dengan mengamalkannya sehingga tidak hanya bermanfaat untuk kita tetapi juga buat orang lain. Jika segala karunia Allah SWT yang terbentang luas dimanfaatkan dengan baik untuk kebaikan bersama dengan senantiasa mengacu kepada aturan Allah SWT, Sang Khalik, maka tidak mustahil, Allah SWT akan menurunkan rahmat dan kebaikanNya tidak hanya di hari akhir nanti tetapi juga langsung kita terima tunai di dunia ini.
Ya Allah ampunilah kami mahluk yang jarang bersyukur.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar